Genesis Budaya Pop di Tiongkok
Budaya pop di Tiongkok bukanlah topik tunggal. Ini dapat dianggap sebagai hasil dari perkembangan budaya tradisional unik Tiongkok dan globalisasi ekonomi yang beragam. Khususnya di Tiongkok kontemporer, terdapat tren multi-budaya dan subkultur dengan cara hidup dan hiburan yang berkembang pesat. Singkatnya, ini adalah cerita yang diceritakan oleh orang-orang Tiongkok tentang bagaimana mereka menghadapi setiap periode dan menciptakan simbol-simbol budaya pop satu demi satu.
Evolusi Budaya Pop Sejak Reformasi dan Keterbukaan
Cerita ini mungkin paling baik diceritakan sejak reformasi dan keterbukaan. Orang-orang di Tiongkok mulai melihat dan memperoleh hal-hal dari sudut pandang baru. Budaya pop adalah cerita rakyat dari setiap kota di Tiongkok, label budaya dari zaman. Dalam 41 tahun reformasi dan keterbukaan, Tiongkok benar-benar memasuki "era modis", era di mana budaya pop berkembang pesat. Hampir setiap tiga atau empat tahun, akan ada budaya pop baru, dan cara orang berpakaian, hiburan, rekreasi, dan minat estetika akan selalu memiliki tren renovasi. Dengan demikian, industri terkait akan selalu mulai bereaksi dan membentuk kembali tren ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang di berbagai tingkatan.
Dari lagu-lagu melankolis Teresa Teng hingga hits R&B Jay Chou, dari celana bell-bottoms hingga baju Tang, dari “Super Variety Show” hingga “You Are the One”, dari The Legend of The Condor Heroes oleh Jin Yong hingga The Three-Body Problem oleh Liu Cixin, dari iAPX 286 (1995—1998) hingga prosesor quad-core, dari tari ballroom hingga disko dan tari persegi, semua perubahan ini memanifestasikan pemandangan indah dan transformasi definisi budaya pop di Tiongkok.
Pengaruh Budaya Global dan Tetangga
Ketika meneliti konteks budaya Tiongkok, yang tampak jelas adalah bahwa Tiongkok telah merangkul budaya populer global dari ekonomi hingga gaya hidup. Dari pengaruh kartun Jepang dan gelombang Korea, Tiongkok mulai mengasimilasi elemen budaya dari negara-negara tetangganya dalam banyak aspek. Misalnya, gelombang budaya penggemar dimulai dari antusiasme terhadap opera sabun Korea dan grup idola. Besarnya pengaruh ini dapat terlihat pada generasi muda yang telah menginternalisasi budaya pop sepenuhnya. Hal ini dapat dipahami dengan baik melalui gaya hidup baru yang terbentuk di kalangan masyarakat.
Peran Teknologi dan Budaya Penggemar
Seiring dengan perkembangan teknologi, di mana Tiongkok berada di garis depan, jumlah kafe internet yang menjamur menjadi bukti keterlibatan generasi muda dalam teknologi yang telah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Media dan hiburan juga telah beralih dari gaya tradisional. Anak muda mendapatkan idola mereka sendiri melalui acara realitas lokal dan bentuk kompetisi lainnya, seperti “Super Girls”, “The Voice of China”, dll. Idola muda, seperti Chris Lee, Jane Zhang, dan TFBoys semuanya memiliki banyak penggemar. Budaya penggemar dengan demikian menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam budaya pop di Tiongkok, karena memicu diskusi sosial berskala besar dan bahkan sangat mempromosikan industri ini yang disebut sebagai ekonomi penggemar.
Semua ini menyoroti bahwa bentuk-bentuk dominan budaya populer di Tiongkok lebih diterima oleh generasi muda daripada generasi yang lebih tua dan bahwa hal ini menentukan hampir semua aspek gaya hidup mereka.