Beranda Wawasan Bisnis Lainnya Festival Perahu Naga

Festival Perahu Naga

Tampilan:15
Oleh WU Dingmin pada 15/01/2025
Tag:
Festival Perahu Naga
Qu Yuan
Zongzi

Asal Usul dan Makna Festival Perahu Naga

Festival Perahu Naga, juga disebut Festival Duanwu, dirayakan pada hari kelima bulan kelima menurut kalender lunar Tiongkok. Selama ribuan tahun, festival ini ditandai dengan makan Zongzi (beras ketan yang dibungkus membentuk piramida menggunakan daun bambu atau alang-alang) dan perlombaan perahu naga.
Festival ini paling dikenal dengan perlombaan perahu naga, terutama di provinsi selatan di mana terdapat banyak sungai dan danau. Regatta ini memperingati kematian Qu Yuan, seorang menteri jujur yang dikatakan bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya di Sungai Miluo.

Legenda Qu Yuan dan Tradisi Zongzi

Qu Yuan adalah seorang menteri dari Negara Chu yang terletak di provinsi Hunan dan Hubei saat ini, selama Periode Negara Berperang (475-221 SM). Dia adalah orang yang jujur, setia, dan sangat dihormati karena nasihat bijaknya yang membawa perdamaian dan kemakmuran bagi Negara. Namun, ketika seorang pangeran yang tidak jujur dan korup memfitnah Qu, dia dipermalukan dan diberhentikan dari jabatannya. Menyadari bahwa negara kini berada di tangan pejabat yang jahat dan korup, Qu mengambil batu besar dan melompat ke Sungai Miluo pada hari kelima bulan kelima. Nelayan di dekatnya bergegas mencoba menyelamatkannya tetapi tidak dapat menemukan tubuhnya. Setelah itu, negara tersebut mengalami kemunduran dan akhirnya ditaklukkan oleh Negara Qin.


Orang-orang Chu yang meratapi kematian Qu melemparkan nasi ke sungai untuk memberi makan arwahnya setiap tahun pada hari kelima bulan kelima. Namun suatu tahun, arwah Qu muncul dan memberi tahu para pelayat bahwa seekor reptil besar di sungai telah mencuri nasi tersebut. Arwah tersebut kemudian menyarankan mereka untuk membungkus nasi dengan sutra dan mengikatnya dengan lima benang berwarna berbeda sebelum melemparkannya ke sungai.


Selama Festival Duanwu, puding beras ketan yang disebut Zongzi dimakan untuk melambangkan persembahan nasi kepada Qu.Bahan-bahan seperti kacang, biji teratai, kastanye, lemak babi, dan kuning telur asin sering ditambahkan ke dalam beras ketan. Puding tersebut kemudian dibungkus dengan daun bambu, diikat dengan sejenis rafia, dan direbus dalam air selama berjam-jam.

Perlombaan Perahu Naga: Penghormatan terhadap Warisan Qu Yuan

Perlombaan perahu naga melambangkan banyaknya upaya untuk menyelamatkan dan menemukan tubuh Qu. Sebuah perahu naga khas memiliki panjang antara 50-100 kaki, dengan lebar sekitar 5,5 kaki, menampung dua pendayung yang duduk berdampingan.

Kepala naga kayu dipasang di haluan, dan ekor naga di buritan. Sebuah spanduk yang dikibarkan pada tiang juga dipasang di buritan dan lambung kapal dihiasi dengan sisik merah, hijau, dan biru yang diberi tepi emas. Di tengah perahu terdapat kuil beratap di belakang tempat duduk para penabuh drum, pemukul gong, dan pemain simbal untuk mengatur tempo bagi para pendayung. Ada juga orang-orang yang ditempatkan di haluan untuk menyalakan petasan, melempar nasi ke air, dan berpura-pura mencari Qu. Semua kebisingan dan kemeriahan menciptakan suasana kegembiraan dan keseruan bagi para peserta dan penonton. Perlombaan diadakan di antara berbagai klan, desa, dan organisasi, dan para pemenang diberikan medali, spanduk, kendi anggur, dan hidangan pesta.

WU Dingmin
Pengarang
Profesor Wu Dingmin, mantan Dekan Sekolah Bahasa Asing di Universitas Aeronautika dan Astronautika Nanjing, adalah salah satu guru bahasa Inggris pertama di China. Dia telah berdedikasi untuk mempromosikan budaya Tiongkok melalui pengajaran bahasa Inggris dan telah menjabat sebagai pemimpin redaksi untuk lebih dari sepuluh buku teks terkait.
— Silakan menilai artikel ini —
  • Sangat miskin
  • Miskin
  • Baik
  • Sangat bagus
  • Sangat Baik
Produk yang Direkomendasikan
Produk yang Direkomendasikan