Orang Han Tionghoa berbicara berbagai bentuk bahasa Tionghoa; salah satu nama kelompok bahasa ini adalah Hanyu, yang secara harfiah berarti “Bahasa Han”. Demikian pula, karakter Tionghoa, yang digunakan untuk menulis bahasa tersebut, disebut Hanzi atau “Karakter Han”.
Bahasa sebagai Faktor Penyatu
Terlepas dari adanya banyak dialek bahasa lisan Tionghoa, salah satu faktor dalam kesatuan etnis Han adalah bahasa tulisan Tionghoa. Kesatuan ini dikreditkan kepada Dinasti Qin yang menyatukan berbagai bentuk tulisan yang ada di Tiongkok pada waktu itu. Selama ribuan tahun, Bahasa Tionghoa Sastra digunakan sebagai format tulisan standar, yang menggunakan kosakata dan tata bahasa yang sangat berbeda dari berbagai bentuk bahasa lisan Tionghoa. Sejak abad kedua puluh, bahasa tulisan Tionghoa biasanya adalah bahasa Tionghoa vernakular, yang sebagian besar didasarkan pada dialek Mandarin, dan bukan dialek lokal penulis. Dengan demikian, meskipun penduduk dari berbagai daerah tidak akan saling memahami ucapan satu sama lain, mereka akan dapat memahami tulisan satu sama lain.
Keberagaman Han
Selain keragaman bahasa lisan, ada juga perbedaan budaya regional di antara orang Han Tionghoa. Misalnya, masakan Tiongkok bervariasi dari makanan Sichuan yang terkenal pedas hingga Dim Sum dan makanan laut segar dari Guangdong. Namun, kesatuan etnis tetap ada di antara kedua kelompok ini karena praktik budaya, perilaku, bahasa, dan agama yang sama.
Dokumentasi sejarah menunjukkan bahwa Han berasal dari suku-suku Huaxia kuno di Tiongkok utara. Selama dua milenium terakhir, budaya Han (yaitu, bahasa dan budaya terkaitnya) meluas ke Tiongkok selatan. Saat budaya Huaxia menyebar dari daerah asalnya di Cekungan Sungai Kuning, budaya ini menyerap banyak kelompok etnis yang berbeda yang kemudian diidentifikasi sebagai orang Han, karena kelompok-kelompok ini mengadopsi bahasa Han (atau variasinya) dan kebiasaan. Misalnya, selama Dinasti Shang, orang-orang di daerah Wu, di Delta Sungai Yangtze, dianggap sebagai suku "barbar". Mereka berbicara bahasa yang berbeda, dan digambarkan berpakaian minim dan bertato. Namun, pada masa Dinasti Tang, daerah ini telah menjadi bagian dari pusat orang Han, dan saat ini merupakan wilayah dengan populasi terpadat dan kinerja ekonomi terkuat di Tiongkok, lokasi kota terbesar di Tiongkok, Shanghai. Orang-orang di daerah Wu saat ini berbicara dialek Wu, yang merupakan bagian dari keluarga bahasa Tionghoa tetapi tidak dapat dipahami secara timbal balik dengan dialek Tionghoa lainnya, dan tidak melihat diri mereka sebagai kelompok etnis yang terpisah.
Daerah Wu adalah salah satu contoh dari banyak kasus yang melibatkan penyerapan berbagai kelompok budaya dalam berkontribusi terhadap keragaman budaya dan bahasa di seluruh kelompok etnis Han Tionghoa.