Signifikansi Kaligrafi Tiongkok dalam Budaya Tiongkok
Kaligrafi Tiongkok (kaligrafi kuas) telah lama dianggap sebagai landasan budaya Tiongkok. Ini telah secara konsisten dipraktikkan sebagai ekspresi estetika utama sejak abad ke-5 SM.
Dianggap sebagai bentuk seni paling abstrak dan luhur dalam budaya Tiongkok, kaligrafi Tiongkok sering dianggap paling mengungkapkan kepribadian seseorang. Selama era kekaisaran, kaligrafi digunakan sebagai kriteria penting untuk pemilihan pejabat sipil ke istana kekaisaran. Tidak seperti teknik seni visual lainnya, semua goresan kaligrafi bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki, menuntut perencanaan yang hati-hati dalam struktur kata-kata.
Teknik Artistik Kaligrafi Tiongkok
Dengan mengendalikan konsentrasi tinta, ketebalan dan daya serap kertas, serta fleksibilitas kuas, seniman bebas menghasilkan berbagai gaya dan bentuk yang tak terbatas. Bagi seniman, kaligrafi adalah latihan mental yang mengoordinasikan pikiran dan tubuh untuk memilih gaya terbaik dalam mengekspresikan isi dari teks tersebut.
Popularitas Kaligrafi Tiongkok Saat Ini
Kaligrafi Tiongkok saat ini menikmati popularitas yang sangat besar di Tiongkok. Ini dipraktikkan oleh semakin banyak seniman, baik amatir maupun profesional, yang memperluas bentuk seni tradisional ini dengan cara-cara baru dan kreatif.
Seorang Kaligrafer Terkemuka: Qi Gong
Qi Gong (1912—2005) adalah seorang kaligrafer, pelukis, penikmat seni, dan penulis terkemuka di Tiongkok kontemporer. Dia mulai belajar kaligrafi pada usia enam tahun. Cara dia menggunakan kuas Tiongkok, goresan yang terampil dan jelas yang diterapkan dengan cara yang anggun, serta cara dia mengatur karakter Tiongkok menunjukkan gaya uniknya, dan dihargai sebagai "Gaya Qi Gong". Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa dia dipuji sebagai kaligrafer No.1 di Tiongkok modern.