Di masyarakat saat ini, orang semakin menekankan pentingnya keamanan pangan, yang berhubungan langsung dengan kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Makanan yang tidak aman mungkin mengandung bakteri berbahaya, virus, parasit, atau bahan kimia yang dapat menyebabkan lebih dari 200 penyakit berbeda, mulai dari diare ringan hingga kanker parah. Setiap tahun, sekitar 600 juta orang di seluruh dunia jatuh sakit akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, dengan 420.000 kematian sebagai akibatnya.
Bahan tambahan makanan adalah bagian penting dari produksi makanan. Artikel ini akan memperkenalkan cara memilih bahan tambahan makanan berkualitas tinggi untuk memproduksi makanan yang aman dan ramah lingkungan selama proses produksi makanan.
1. Signifikansi keamanan pangan
Di masyarakat modern, dengan percepatan laju kehidupan dan semakin kompleksnya rantai pasokan makanan, memastikan keamanan pangan telah menjadi tugas yang mendesak dan berat.
Keamanan pangan berhubungan langsung dengan kesehatan fisik masyarakat. Makanan yang tidak aman mungkin mengandung zat berbahaya seperti bakteri, virus, residu pestisida, logam berat, dll. Begitu tertelan, zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan membahayakan nyawa. Oleh karena itu, memastikan keamanan pangan adalah dasar untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Keamanan pangan juga memiliki arti penting bagi stabilitas sosial dan perkembangan ekonomi. Begitu masalah keamanan pangan meletus, mereka sering memicu kepanikan dan ketidakpuasan publik, yang pada gilirannya mempengaruhi stabilitas sosial. Sementara itu, masalah keamanan pangan juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi industri makanan, merusak kepercayaan pasar, dan menghambat perkembangan berkelanjutan industri. Oleh karena itu, memperkuat pengawasan keamanan pangan dan memastikan kualitas makanan adalah jaminan penting untuk menjaga stabilitas sosial dan mempromosikan perkembangan ekonomi.
Keamanan pangan juga terkait dengan citra dan reputasi suatu negara. Di dunia yang terglobalisasi saat ini, situasi keamanan pangan suatu negara sering menjadi fokus perhatian internasional. Negara dengan masalah keamanan pangan yang sering sulit untuk membangun citra yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya secara internasional. Oleh karena itu, memperkuat manajemen keamanan pangan dan meningkatkan tingkat keamanan pangan memiliki arti penting untuk meningkatkan citra nasional dan memperkuat daya saing internasional.
2. Klasifikasi bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan mengacu pada zat yang ditambahkan selama produksi, pengolahan, dan pengemasan makanan untuk meningkatkan kualitas makanan, menjaga keamanan pangan, dan memudahkan penggunaan konsumen. Menurut kriteria klasifikasi yang berbeda, bahan tambahan makanan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Berikut adalah klasifikasi utama bahan tambahan makanan:
Klasifikasi Berdasarkan Sumber
- Bahan tambahan makanan alami: Bahan tambahan ini berasal dari alam, seperti ekstrak tumbuhan, ekstrak hewan, atau produk fermentasi mikroba. Mereka biasanya dianggap lebih aman, lebih sehat, dan memiliki nilai gizi tertentu.
- Bahan tambahan makanan yang disintesis secara artifisial: Bahan tambahan ini disintesis melalui metode kimia dan memiliki sifat fungsional tertentu. Mereka biasanya memiliki stabilitas dan efektivitas yang tinggi, tetapi mungkin ada risiko keamanan tertentu.
Klasifikasi Berdasarkan Fungsi
- Pengawet: seperti asam benzoat dan garamnya, asam sorbat dan garamnya, asam propionat dan garamnya, paraben, dll., terutama berfungsi untuk menghambat pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme dan memperpanjang umur simpan makanan.
- Antioksidan: seperti vitamin C, vitamin E, polifenol teh, dll., dapat mencegah atau menunda oksidasi dan pembusukan makanan, meningkatkan stabilitas makanan, dan memperpanjang masa penyimpanan.
- Pewarna (pigmen): seperti karmin, amaranth, kuning lemon, dll., digunakan untuk meningkatkan warna makanan dan meningkatkan nafsu makan.
- Agen pengental dan penstabil: seperti karagenan, agar, pektin, metilselulosa, dll., dapat meningkatkan tekstur dan rasa makanan, meningkatkan viskositas dan konsistensinya, dan menjaga stabilitasnya.
- Agen penyedap: termasuk agen asam (seperti asam sitrat, asam malat, dll.), pemanis (seperti sorbitol, xylitol, natrium sakarin, dll.), digunakan untuk menyesuaikan dan meningkatkan rasa makanan.
- Agen pengembang: seperti natrium bikarbonat, amonium bikarbonat, dll., digunakan untuk membuat adonan mengembang dan membentuk struktur berpori padat, memberikan produk karakteristik yang lembut, empuk, atau renyah.
- Emulsifier: seperti mono gliserida asam lemak, ester asam lemak sukrosa, dll., digunakan untuk meningkatkan sifat fisik berbagai komponen dalam makanan, meningkatkan stabilitas dan rasa makanan.
Penguat nutrisi: digunakan untuk meningkatkan nilai gizi makanan, seperti menambahkan vitamin, mineral, dll.
- Lainnya: termasuk pengatur keasaman, agen anti penggumpalan, agen penghilang busa, agen pemutih, agen pemrosesan tepung, agen pelapis, agen retensi kelembaban, persiapan enzim, penambah rasa, wewangian, dll.
3. Metode untuk memilih bahan tambahan makanan berkualitas tinggi
Sebelum membeli bahan tambahan makanan, perlu terlebih dahulu memperjelas tujuan pembelian dan memahami fungsi serta penggunaan bahan tambahan yang dibutuhkan. Ada berbagai jenis bahan tambahan makanan, termasuk pengawet, antioksidan, pewarna, pengental, bumbu, dan lainnya. Setiap bahan tambahan memiliki fungsi dan cakupan aplikasi yang spesifik. Oleh karena itu, saat memilih bahan tambahan makanan, perlu memilih berdasarkan kebutuhan aktual dan karakteristik proses produksi makanan.
- Periksa kualifikasi produsen: Saat membeli bahan tambahan makanan, prioritas harus diberikan kepada produsen dengan kualifikasi produksi formal dan reputasi baik. Anda dapat mengonfirmasi kualifikasi produksi dan legalitas produsen dengan memeriksa izin usaha mereka, sertifikat pendaftaran pajak, sertifikat kode organisasi, dan izin produksi industri nasional.
- Memahami reputasi merek: Di pasar, beberapa bahan tambahan makanan terkenal sering memiliki kualitas yang lebih tinggi dan reputasi yang lebih baik. Oleh karena itu, merek bahan tambahan makanan berkualitas tinggi dapat dipilih dengan memahami sejarah merek, skala, kemampuan penelitian dan pengembangan, serta evaluasi pengguna.
- Periksa daftar bahan produk: Saat membeli bahan tambahan makanan, tinjau dengan cermat daftar bahan produk untuk memahami bahan utama dan jenis aditif dalam produk. Lebih memilih aditif dari sumber alami, seperti pigmen alami, esens alami, dll. Aditif ini biasanya relatif aman dan lebih mudah diterima oleh konsumen dalam produk.
- Memahami standar kualitas produk: Standar kualitas bahan tambahan makanan adalah faktor penting yang mempengaruhi kualitasnya. Saat melakukan pembelian, Anda dapat mempelajari tentang standar pelaksanaan produk, metode pengujian, dan tingkat kualitas untuk mengevaluasi tingkat kualitasnya.
- Penilaian keamanan: Keamanan bahan tambahan makanan adalah faktor pertimbangan utama. Harus dipastikan bahwa bahan tambahan makanan yang dipilih telah menjalani penilaian keamanan yang cukup dan mematuhi peraturan dan standar nasional dan regional yang relevan. Sementara itu, harus dicatat bahwa populasi yang berbeda mungkin memiliki toleransi yang bervariasi terhadap bahan tambahan makanan, dan individu yang sensitif harus mencoba menghindari atau mengurangi asupan mereka sebanyak mungkin.
- Pengujian stabilitas: Stabilitas bahan tambahan makanan juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitasnya. Saat membeli, dimungkinkan untuk memahami metode pengujian stabilitas dan hasil produk untuk memastikan kinerjanya yang stabil selama produksi dan penggunaan.
- Referensi ulasan dan umpan balik pengguna: Sebelum membeli bahan tambahan makanan, Anda dapat merujuk pada ulasan dan umpan balik pengguna lain untuk memahami efektivitas aktual dan pengalaman pengguna dari produk tersebut. Ini membantu untuk lebih memahami kualitas dan kinerja produk, sehingga membuat keputusan pembelian yang lebih terinformasi.
4. Faktor yang perlu dipertimbangkan saat membeli bahan tambahan makanan
- Kepatuhan regulasi: Bahan tambahan makanan harus mematuhi peraturan dan standar nasional dan regional, termasuk izin produksi, izin varietas, standar kualitas, dll. Pastikan produk yang dibeli telah ditinjau dan disetujui oleh departemen terkait dan memiliki kualifikasi produksi yang sah.
- Penilaian toksisitas: Toksisitas bahan tambahan makanan adalah indikator penting untuk mengevaluasi keamanannya. Saat membeli, perlu untuk memahami hasil penilaian toksisitas aditif untuk memastikan bahwa mereka tidak berbahaya bagi tubuh manusia dalam kisaran dosis.
- Alergen dan Zat Sensitif: Untuk populasi tertentu, beberapa bahan tambahan makanan dapat menyebabkan reaksi alergi atau sensitif. Saat membeli, penting untuk memperhatikan apakah produk mengandung alergen potensial atau zat sensitif untuk menghindari risiko kesehatan bagi populasi tertentu. Tujuan yang jelas: Bahan tambahan makanan memiliki banyak fungsi, seperti anti-korosi, antioksidan, pewarnaan, penyedap, dll. Saat membeli, jenis fungsional yang diperlukan harus didefinisikan dengan jelas berdasarkan kebutuhan aktual untuk memastikan bahwa produk yang dipilih dapat mencapai efek yang diharapkan.
- Evaluasi efektivitas: Memahami hasil evaluasi efektivitas bahan tambahan makanan, termasuk stabilitas, ketahanan, dan dampaknya terhadap kualitas makanan. Ini membantu memastikan bahwa produk yang dipilih memenuhi kebutuhan produksi atau pengolahan dan meningkatkan kualitas keseluruhan makanan
- Kualitas produk: Saat membeli bahan tambahan makanan, perhatian harus diberikan pada indikator seperti kemurnian, kandungan kotoran, dan stabilitas produk. Produk berkualitas tinggi biasanya memiliki kemurnian yang lebih tinggi dan kandungan kotoran yang lebih rendah, yang dapat lebih meningkatkan fungsionalitasnya.
- Kondisi penyimpanan: Memahami kondisi penyimpanan untuk bahan tambahan makanan, termasuk suhu, kelembaban, pencahayaan, dll. Ini membantu memastikan bahwa produk tetap stabil selama penyimpanan, menghindari pembusukan atau kegagalan.
- Kualifikasi Pemasok: Memilih pemasok dengan reputasi baik dan kualifikasi hukum dapat memastikan sumber yang andal dan kualitas terjamin dari bahan tambahan makanan yang dibeli.
- Dukungan teknis dan layanan: Pemasok berkualitas tinggi biasanya menyediakan dukungan teknis dan layanan yang komprehensif, termasuk konsultasi produk, panduan penggunaan, pemecahan masalah, dll. Ini membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi selama penggunaan dan memastikan penggunaan produk yang benar.
- Harga yang wajar: Saat membeli bahan tambahan makanan, keseimbangan antara harga produk dan kinerja harus dipertimbangkan. Memilih produk dengan efektivitas biaya tinggi dapat mengurangi biaya produksi sambil memastikan kualitas.
- Pengadaan batch: Pengadaan massal berdasarkan kebutuhan aktual dapat memberikan harga yang lebih menguntungkan dan layanan yang lebih baik. Pada saat yang sama, ini juga membantu mengurangi biaya inventaris dan transportasi.
5. Kesimpulan
Bahan tambahan makanan memainkan peran penting dalam keamanan pangan. Mereka tidak hanya meningkatkan kualitas dan rasa makanan, memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam terhadap makanan, tetapi juga memainkan peran penting dalam memastikan nilai gizi makanan, memperpanjang umur simpan, dan memastikan keamanan pengolahan makanan.
Bahan tambahan makanan dapat meningkatkan warna, tekstur, dan rasa makanan, membuatnya lebih menarik dan meningkatkan penerimaan dan kepuasan. Pada saat yang sama, mereka dapat mencegah oksidasi dan pembusukan makanan, mengurangi kehilangan nutrisi, dan dengan demikian mempertahankan dan meningkatkan nilai gizi makanan. Bahan tambahan makanan seperti pengawet dan antioksidan dapat secara efektif memperpanjang umur simpan makanan, mengurangi risiko pembusukan makanan, membantu mengurangi limbah makanan, dan memastikan keamanan dan stabilitas makanan selama transportasi, penyimpanan, dan penjualan. Bahan tambahan makanan juga memainkan peran penting dalam proses pengolahan makanan, seperti meningkatkan stabilitas dan kinerja pengolahan makanan, mengurangi polusi dan pertumbuhan mikroba, dan lebih lanjut memastikan keamanan makanan.
Oleh karena itu, dalam proses produksi makanan, menggunakan bahan tambahan makanan berkualitas tinggi tidak hanya dapat meningkatkan waktu penyimpanan makanan, tetapi juga meningkatkan kandungan nutrisi makanan. Penggunaan bahan tambahan makanan yang wajar sangat meningkatkan keunggulan kompetitif produk.