Bordir: Mutiara Cemerlang dalam Seni Tiongkok
Bordir adalah mutiara cemerlang dalam seni Tiongkok. Barang-barang yang dibordir cukup beragam dari Jubah Naga yang megah hingga kostum teater, dompet, sepatu, kotak kacamata, spanduk, kain altar, dan banyak lagi. Beberapa potongan begitu halus dijahit sehingga memerlukan 5 hingga 6 orang beberapa tahun untuk menyelesaikannya.
Produk bordir tertua di Tiongkok yang tercatat berasal dari Dinasti Shang. Bordir pada periode ini melambangkan status sosial. Baru kemudian, seiring perkembangan ekonomi nasional, bordir memasuki kehidupan masyarakat umum.
Kemajuan Selama Dinasti Han
Melalui kemajuan selama Dinasti Zhou, Dinasti Han menyaksikan loncatan dalam bordir baik dalam teknik maupun gaya seni. Bordir istana ditetapkan, dan spesialisasi mulai muncul. Pola bordir mencakup jangkauan yang lebih luas , dari matahari, bulan, bintang, gunung, naga, dan phoenix hingga harimau, bunga, rumput, awan, dan pola geometris. Kata-kata keberuntungan juga populer. Baik catatan sejarah maupun produk pada masa itu membuktikan hal ini. Menurut catatan, semua wanita di ibu kota Qi (sekarang Linzi, Provinsi Shandong) mampu membordir. Keluarga kerajaan dan bangsawan memiliki segala sesuatu yang ditutupi dengan bordir-bahkan kamar mereka dihiasi dengan begitu banyak bordir sehingga dindingnya tidak terlihat! Bordir membanjiri rumah mereka, dari kasur hingga tempat tidur, dari pakaian yang dikenakan seumur hidup hingga barang-barang pemakaman.
Bordir otentik yang ditemukan di Makam Han Mawangdui adalah bukti terbaik dari proliferasi bordir yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Sementara itu, bordir yang digali dari Gua Mogao di Dunhuang, lebih lanjut membuktikan pengamatan ini.
Thebuku pertama tentang teknik bordir Tiongkok didiktekan oleh seorang ahli bordir, Shen Shou dan dicatat oleh Zhang Jian. Nama asli Shen adalah Xue Jun dengan Xue Huan sebagai aliasnya. Shou dianugerahi oleh Permaisuri Janda Cixi ketika dia mempersembahkan permadani bordir, Delapan Dewa Merayakan Ulang Tahun. Pada tahun 1911 dia mempersembahkan potret bordir kepada Permaisuri Italia sebagai hadiah nasional. Pada tahun 1915 bordir potret Yesusnya memenangkan penghargaan pertama di Expo Panama. Shen unggul dalam bordir dan mendedikasikan dirinya untuk mengajar dan melatih.
Makna “Xiu” dalam Budaya Tiongkok
Kata Tiongkok untuk bordir adalah “Xiu”, sebuah gambar atau bordir dengan lima warna. Ini menyiratkan keindahan dan kemegahan. Misalnya, nama Tiongkok untuk “Splendid China” di Shenzhen, Guangdong adalah Jin Xiu Zhonghua. “Jin” adalah brokat; “Xiu” adalah bordir; “Zhonghua” adalah Tiongkok. “Xiu” juga merupakan bagian dari frasa seperti Xiu Lou (bangunan bordir) dan Xiu Qiu (bola bordir). Bordir adalah tugas elegan untuk wanita cantik yang dilarang keluar dari rumah mereka. Bordir adalah hiburan yang baik di mana mereka dapat mencurahkan kecerdasan dan hasrat mereka. Bayangkan seorang wanita muda yang cantik membordir sebuah kantong kecil . Jahitan demi jahitan, dia membordir sepasang burung cinta untuk kekasihnya. Ini adalah hari musim dingin yang dingin dan ruangan dipenuhi aroma dupa. Betapa gambar yang menyentuh dan indah!
Bordir Tiongkok memiliki empat gaya tradisional utama: Su, Shu, Xiang, dan Yue. Di antara kelompok etnis, orang Bai, Bouyei, dan Miao juga mahir dalam bordir. Bordir mereka menggunakan kontras warna yang tajam dan desain primitif untuk mengekspresikan rasa misterius. Thangka bordir oleh orang Tibet menunjukkan hasrat mereka dalam agama.