Asal Usul dan Perkembangan Sejarah
Memotong kertas adalahseni visual khas dari kerajinan tangan Tiongkok.Ini berasal dari abad ke-6 ketika wanita biasa menempelkan potongan kertas emas dan perak pada rambut mereka di pelipis, dan pria menggunakannya dalam ritual suci. Kemudian, mereka digunakan selama festival untuk menghias gerbang dan jendela. Setelah ratusan tahun perkembangan, sekarang mereka telah menjadisangat populer sebagai sarana dekorasidi kalangan rakyat pedesaan, terutama wanita.
Alat pemotong utama sederhana:kertas dan gunting atau pisau ukir, tetapi pengrajin yang cerdas dan terampil sangat pandai memotong dengan tema kehidupan sehari-hari. Ketika Anda melihat barang-barang yang dibuat dengan metode ini dengan cermat, Anda akan kagum dengan ekspresi nyata dari perasaan dan penampilan figur, atau penggambaran gerakan beragam tanaman dan hewan alami. Pola krisan menampilkan kelopak yang melengkung, murai belang menunjukkan bulu-bulu kecil mereka dan lainnya seperti seorang putri yang sudah menikah kembali ke rumah orang tuanya, atau orang muda yang mengunjungi kakek-nenek mereka pada Tahun Baru.
Nilai Artistik yang Unik
Walaupun bentuk seni lainnya, seperti melukis, juga dapat menampilkan pemandangan serupa, potongan kertas tetap menonjol karena garis-garisnya yang menawan dan pola-pola cerdik yang semuanya dibuat dengan tangan. Untuk membuat pemandangan tiga dimensi menonjol secara visual dari kertas, karena biasanya dalam monokrom, pengukir harus menggunakan imajinasi mereka. Mereka harus menghapus bagian sekunder dan menyusun tubuh utama dengan tepat, abstrak, dan berani. Meskipun sederhana, warnanya kemudian tampak cerah dengan menawan.
Mudah untuk belajar memotong selembar kertas tetapi sangat sulit untuk menguasainya dengan sempurna. Seseorang harus memegang pisau secara tegak dan menekan kertas dengan kekuatan yang merata.Fleksibilitas diperlukantetapi keraguan atau goyangan akan menyebabkan ketidakakuratan atau merusak seluruh gambar. Pengukir menekankan garis potong dalam beberapa gaya. Mereka berusaha mengukir lingkaran seperti bulan, garis lurus seperti batang gandum, persegi seperti batu bata, dan bergerigi seperti janggut.
Signifikansi Budaya dan Penggunaan Simbolis
Orang menemukan harapan dan kenyamanan dalammenyampaikan harapan dengan potongan kertas. Misalnya: untuk upacara pernikahan, potongan kertas merah adalah dekorasi tradisional dan wajib pada set teh, kaca meja rias, dan pada perabotan lainnya. Karakter kertas merah besar "Xi" (kebahagiaan) adalah keharusan tradisional di pintu pengantin baru. Pada pesta ulang tahun seorang senior, karakter "Shou" melambangkan umur panjang dan akan menambah kegembiraan pada seluruh perayaan; sementara pola anak-anak gemuk memeluk ikan menandakan bahwa setiap tahun mereka akan berlimpah dalam kekayaan.