Memahami Stainless Steel
Stainless steel adalah paduan yang terutama terdiri dari besi, kromium, dan nikel. Kandungan kromium membentuk lapisan oksida tipis dan tak terlihat di permukaan, yang sangat penting untuk ketahanan korosinya. Lapisan ini mencegah logam bereaksi dengan makanan dan mencegahnya berkarat. Umumnya, semakin tinggi kandungan kromium, semakin baik ketahanan korosi stainless steel. Untuk peralatan makan, grade umum termasuk stainless steel 304 dan 316. Grade 304, yang mengandung 18% kromium dan 8% nikel, banyak digunakan dalam produksi peralatan makan sehari-hari karena ketahanan korosinya yang sangat baik dan efektivitas biaya. Grade 316, dengan tambahan molibdenum, menawarkan ketahanan korosi yang lebih baik, terutama di lingkungan yang lebih korosif, dan sering digunakan dalam peralatan makan kelas atas atau profesional.
Aspek Keamanan
1. Pelepasan Elemen: Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi pelepasan elemen seperti nikel dan kromium ke dalam makanan. Dalam kondisi penggunaan normal, pelepasan elemen-elemen ini dari peralatan makan stainless steel berkualitas tinggi sangat rendah dan berada dalam batas keamanan yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan internasional. Namun, ketika peralatan makan bersentuhan dengan makanan yang sangat asam, basa, atau asin untuk jangka waktu yang lama, tingkat pelepasan mungkin sedikit meningkat. Misalnya, menyimpan jus lemon atau makanan yang diasinkan dalam wadah stainless steel untuk waktu yang lama dapat menyebabkan pelepasan nikel yang lebih tinggi. Tetapi selama Anda mengikuti pedoman penggunaan yang tepat, risikonya dapat diabaikan.
2. Menghindari Kontak Suhu Tinggi dan Jangka Panjang: Jangan gunakan peralatan makan stainless steel untuk memanaskan makanan langsung di atas api terbuka dalam waktu lama. Suhu tinggi dapat merusak lapisan oksida pelindung pada permukaan stainless steel, yang dapat mempercepat pelepasan elemen. Juga, hindari meninggalkan makanan dalam wadah stainless steel semalaman, terutama makanan asam atau asin, untuk meminimalkan risiko migrasi elemen.
Pemeliharaan Kebersihan
1. Pembersihan Rutin: Peralatan makan stainless steel relatif mudah dibersihkan. Setelah setiap penggunaan, cuci dengan air hangat dan deterjen ringan. Spons atau kain lembut dapat digunakan untuk menghilangkan sisa makanan. Hindari menggunakan pembersih abrasif atau bantalan gosok, karena dapat menggores permukaan stainless steel, membuatnya lebih rentan terhadap korosi dan akumulasi bakteri.
2. Desinfeksi: Untuk desinfeksi menyeluruh, Anda dapat merebus peralatan makan stainless steel dalam air selama sekitar 10 - 15 menit. Ini adalah cara efektif untuk membunuh sebagian besar bakteri dan virus umum. Pilihan lain adalah menggunakan mesin pencuci piring, yang tidak hanya membersihkan peralatan makan tetapi juga memberikan tingkat desinfeksi tertentu melalui air bersuhu tinggi dan deterjen.
3. Mengeringkan: Setelah dibersihkan, pastikan untuk mengeringkan peralatan makan stainless steel dengan baik. Kelembaban yang tertinggal di permukaan dapat menyebabkan noda air dan, dalam jangka panjang, berkontribusi pada korosi. Anda dapat menggunakan handuk bersih untuk mengeringkannya dengan tangan atau membiarkannya mengering di udara di area yang berventilasi baik.
Kesimpulannya, peralatan makan stainless steel adalah pilihan yang aman dan higienis untuk penggunaan sehari-hari selama Anda memahami karakteristiknya dan mengikuti pedoman penggunaan dan perawatan yang tepat. Dengan melakukannya, Anda dapat menikmati kenyamanan dan daya tahan peralatan makan stainless steel sambil memastikan keamanan kesehatan keluarga Anda.