Badan Antariksa Eropa (ESA) meluncurkan misi Earth Explorer ketujuhnya, Biomass, dengan roket Vega-C dari Kourou, Guyana Prancis, menandai kemampuan transformasional untuk "menimbang" hutan dunia dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dilengkapi dengan radar aperture sintetis yang dapat dikerahkan sepanjang 12 m yang beroperasi di P-band (~70 cm panjang gelombang), Biomass akan mengorbit pada ketinggian sekitar 666 km, memetakan hutan 15–16 kali per hari selama misi lima tahun. Dengan melakukan hal ini, ia mengatasi ketidakpastian lama hingga 50% variasi dalam estimasi biomassa global dan stok karbon dengan secara langsung mendeteksi batang dan cabang kayu di bawah kanopi.
1. Teknologi di Balik Biomass
Radar P-Band: Terobosan dalam Penginderaan Jauh
Inovasi inti dari satelit Biomass terletak pada penggunaan radar P-band, sebuah teknologi yang belum pernah digunakan di luar angkasa sebelumnya. Radar P-band beroperasi pada panjang gelombang sekitar 70 sentimeter, yang lebih panjang dari panjang gelombang yang digunakan oleh sistem radar sebelumnya. Panjang gelombang yang lebih panjang ini memungkinkan gelombang radar menembus vegetasi yang padat dan mencapai batang dan cabang pohon, di mana sebagian besar karbon disimpan.
Sistem radar ini dilengkapi dengan antena besar yang dapat dikerahkan sepanjang 12 meter, yang dikembangkan oleh Airbus UK dan University of Sheffield. Antena ini penting untuk mencapai pengukuran resolusi tinggi yang diperlukan untuk menilai biomassa hutan secara akurat. Kombinasi radar P-band dan antena besar memungkinkan Biomass untuk mengumpulkan data dengan resolusi spasial 50 hingga 100 meter, menyediakan informasi rinci tentang struktur hutan dan distribusi biomassa.
Desain Misi dan Orbit
Biomass dirancang untuk beroperasi dalam orbit sun-synchronous pada ketinggian sekitar 666 kilometer. Orbit ini memungkinkan satelit untuk mempertahankan kondisi pencahayaan yang konsisten untuk pengamatannya, yang sangat penting untuk pengumpulan data yang akurat. Selama misi lima tahunnya, Biomass akan menyelesaikan beberapa lintasan di atas setiap wilayah hutan, memastikan cakupan yang komprehensif dan kemampuan untuk memantau perubahan dari waktu ke waktu.
Orbit dan desain satelit juga memungkinkannya untuk mengunjungi kembali area secara sering, menyediakan data hampir real-time tentang biomassa hutan. Kemampuan ini sangat berharga untuk memantau ekosistem hutan yang dinamis dan mendeteksi perubahan akibat faktor seperti deforestasi, degradasi, dan pertumbuhan kembali.
2. Memetakan Hutan Bumi: Produk Data dan Aplikasi
Peta Kepadatan Biomassa Global
Salah satu produk utama dari misi Biomass adalah pembuatan peta kepadatan biomassa global. Peta-peta ini memberikan informasi rinci tentang distribusi biomassa di berbagai jenis dan wilayah hutan. Dengan menganalisis peta-peta ini, para ilmuwan dapat memperkirakan jumlah karbon yang disimpan di hutan dan menilai bagaimana penyimpanan karbon ini berubah dari waktu ke waktu.
Data resolusi tinggi yang dikumpulkan oleh Biomass memungkinkan pembuatan peta dengan resolusi spasial 50 hingga 100 meter. Tingkat detail ini belum pernah terjadi sebelumnya dan memberikan representasi yang lebih akurat dari biomassa hutan dibandingkan dengan peta global sebelumnya.
Deteksi dan Pemantauan Perubahan
Selain memetakan biomassa, Biomass mampu mendeteksi perubahan dalam struktur hutan dan biomassa dari waktu ke waktu. Dengan membandingkan data yang dikumpulkan pada waktu yang berbeda, satelit dapat mengidentifikasi area di mana biomassa telah meningkat atau menurun, menunjukkan potensi perubahan dalam kesehatan hutan atau penggunaan lahan.
Kemampuan ini sangat penting untuk memantau wilayah yang mengalami perubahan cepat akibat faktor seperti penebangan, pertanian, atau gangguan alam. Kemampuan untuk mendeteksi perubahan ini dengan cepat memungkinkan intervensi tepat waktu dan pengambilan keputusan yang terinformasi dalam upaya pengelolaan dan konservasi hutan.
Mendukung Mitigasi Perubahan Iklim
Data yang akurat tentang biomassa hutan sangat penting untuk memahami peran hutan dalam siklus karbon global. Dengan menyediakan pengukuran yang rinci dan andal, Biomass mendukung upaya untuk mengkuantifikasi stok dan aliran karbon, yang penting untuk strategi mitigasi perubahan iklim.
Data yang dikumpulkan oleh Biomass dapat digunakan untuk menginformasikan inventaris gas rumah kaca nasional dan berkontribusi pada perjanjian iklim internasional. Dengan meningkatkan akurasi perhitungan karbon, misi ini meningkatkan kemampuan untuk melacak kemajuan menuju tujuan iklim dan mengidentifikasi area di mana upaya tambahan diperlukan.
3. Implikasi Lebih Luas dan Prospek Masa Depan
Meningkatkan Ilmu Hutan
Misi Biomass mewakili kemajuan signifikan dalam ilmu hutan dengan menyediakan alat baru untuk mempelajari struktur dan dinamika hutan. Data rinci yang dikumpulkan oleh satelit akan meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana hutan tumbuh, berubah, dan merespons faktor lingkungan.
Pengetahuan ini sangat penting untuk mengembangkan strategi konservasi yang efektif dan mengelola hutan secara berkelanjutan. Dengan meningkatkan pemahaman kita tentang ekosistem hutan, Biomass berkontribusi pada upaya untuk melindungi keanekaragaman hayati dan mempertahankan layanan ekologi yang disediakan oleh hutan.
Komplementer terhadap Misi Pengamatan Bumi Lainnya
Biomass melengkapi misi pengamatan Bumi lainnya dengan menyediakan data unik tentang biomassa hutan. Sementara misi seperti GEDI NASA menggunakan teknologi lidar untuk mengukur tinggi kanopi, pendekatan berbasis radar Biomass memungkinkan penilaian biomassa di bawah kanopi.
Kombinasi data dari berbagai misi memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang struktur dan fungsi hutan. Dengan mengintegrasikan data dari Biomass dengan sumber lain, ilmuwan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih lengkap tentang ekosistem hutan dan perannya dalam lingkungan.
Potensi untuk Ekspansi dan Aplikasi
Keberhasilan misi Biomass membuka pintu untuk aplikasi masa depan teknologi radar P-band dalam pengamatan Bumi. Kemampuan untuk menembus vegetasi lebat dan memberikan pengukuran yang rinci memiliki potensi aplikasi di luar pemantauan hutan.
Misalnya, radar P-band dapat digunakan untuk mempelajari ekosistem lain, seperti lahan basah dan mangrove, yang memainkan peran penting dalam penyimpanan karbon dan keanekaragaman hayati. Selain itu, teknologi ini dapat diterapkan untuk memantau perubahan penggunaan lahan dan mendeteksi aktivitas ilegal, seperti penebangan liar atau konversi lahan.
Sebuah Tonggak dalam Pengamatan Bumi
Peluncuran satelit Biomass menandai tonggak penting dalam bidang pengamatan Bumi. Dengan menggunakan teknologi radar P-band yang inovatif, Biomass memberikan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya tentang struktur dan kandungan karbon hutan di seluruh dunia.
Data yang dikumpulkan oleh Biomass akan meningkatkan pemahaman kita tentang peran hutan dalam siklus karbon global dan mendukung upaya untuk mengurangi perubahan iklim. Melalui pengukuran yang rinci dan akurat, misi ini berkontribusi pada pengambilan keputusan yang tepat dalam pengelolaan hutan, konservasi, dan kebijakan iklim.
Seiring berjalannya misi, wawasan yang diperoleh dari Biomass akan terus menginformasikan dan membentuk pendekatan kita dalam mengelola dan melindungi hutan dunia, memastikan peran vital mereka dalam menjaga planet yang sehat.