Pada tahun 2024, industri otomotif melangkah maju di tengah gelombang transformasi, menunjukkan ketahanan dan vitalitas yang kuat. Tahun ini menandai titik kritis untuk restrukturisasi lanskap pasar kendaraan energi baru (NEV), percepatan transformasi produsen mobil tradisional, dan penguatan dukungan kebijakan yang berkelanjutan. Berdiri di titik awal tahun 2025, melihat kembali tahun lalu dan tren masa depan, industri otomotif kini berada di persimpangan baru.
1. Tinjauan 2024
Pada tahun 2024, produksi dan penjualan mobil mencapai 31,282 juta dan 31,436 juta unit masing-masing, mewakili pertumbuhan tahunan sebesar 3,7% dan 4,5%. Baik produksi maupun penjualan mencapai rekor tertinggi baru, terus mempertahankan skala melebihi 30 juta unit.

Pada paruh pertama tahun 2024, produksi dan penjualan secara keseluruhan relatif lesu. Pada bulan Desember, produksi dan penjualan mobil mencapai 3,366 juta dan 3,489 juta unit, dengan produksi menurun sebesar 2% dari bulan ke bulan, sementara penjualan tumbuh sebesar 5,2% dari bulan ke bulan, dan pertumbuhan tahunan masing-masing sebesar 9,3% dan 10,5%.


2. Wawasan Konsumsi Otomotif
Beberapa responden di pasar global terus menghindari kendaraan listrik sepenuhnya. Preferensi untuk kendaraan mesin pembakaran internal (ICE) dan hibrida tetap ada, yang mungkin sebagian disebabkan oleh kekhawatiran tentang keterjangkauan yang masih ada.

Pada tahun 2024, opini publik mengenai pemotongan harga di sektor NEV menghasilkan total 24.595.008 sebutan, yang tersebar luas melalui video pendek, outlet berita, aplikasi, Weibo, dan WeChat, di antara platform lainnya. Di antara banyak merek NEV, BYD, Tesla, Li Auto, Geely, dan XPeng menjadi titik fokus diskusi publik, dengan eksposur media tinggi yang terutama berpusat pada harga mobil, diskon, promosi, dan harga awal.

Sentimen konsumen terhadap perang harga menunjukkan reaksi yang beragam. Sementara penurunan harga menguntungkan konsumen tertentu, mayoritas menyatakan sikap negatif. Banyak yang percaya bahwa pemotongan harga yang berlebihan dapat menyebabkan kekacauan pasar, merusak citra merek, dan mendistorsi rantai industri. Sejumlah besar pengguna merasa kepentingan mereka dikompromikan, menyatakan kekhawatiran atas potensi penurunan kualitas produk dan layanan purna jual.

Dengan latar belakang pemulihan ekonomi global, ekspor mobil Tiongkok diperkirakan akan mempertahankan momentum pertumbuhan pada tahun 2025. Merek otomotif Tiongkok terus meningkatkan daya saing mereka di pasar internasional, terutama di sektor NEV. Dengan kemajuan Inisiatif Sabuk dan Jalan dan ekspansi pasar internasional, prospek ekspor mobil Tiongkok akan menjadi lebih luas.